Implikasi Perkembangan Spiritual Terhadap Pendidikan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk membantu siswa dalam mengembangkan spiritual mereka, sehingga mereka dapat menjadi manusia yang religius dan moralitas dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan itu pendidikan harus menjadikan sekolah sebagai wahana yang kondusif bagi siswa untuk menghayati agamanya, tidak hanya sekedar bersifat teoritis, tetapi penghayatan yang benar-benar dikontruksi dari pengalaman keberagamaan.
Oleh sebab itu, pendidikan agama yang dilangsungkan di sekolah harus lebih menekankan pada penempatan siswa untuk mencari pengalaman keberagamaan (religiosity). Dengan pendekatan demikian, maka yang ditonjolkan dalam pendidikan agama adalah ajaran dasar agama yang sarat dengan nilai-nilai spiritualitas, seperti kedamaian dan keadilan.

Guru di sekolah juga dituntut untuk membantu siswa mengembangkan rasa ketuhanan melalui pendekatan spiritual parenting, seperti:
  • Memupuk hubungan sadar anak dengan Tuhan melalui doa setiap hari.
  • Menanyakan pada anak bagaimana Tuhan terlibat dalam aktivitasnya sehari-hari.
  • Memberikan kesadaran kepada anak bahwa Tuhan akan membimbing kita apabila kita meminta.
  • Menyuruh anak merenungkan bahwa tuhan itu ada dalam jiwa mereka dengan cara menjelaskan bahwa mereka tidak dapat melihat diri mereka tumbuh atau mendengar darah mereka mengalir, tetapi tahu bahwa semua itu sungguh-sungguh terjadi sekalipun mereka tidak melihat apapun (Desmita, 2012:287).

: Desmita, 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ganbatte ne, Amelia-Chan😂

Tidak ada komentar:

Posting Komentar