Chihayafuru Live–Action

Chihayafuru merupakan film bergenre romance–comedy. Berkisahkan cerita romantis dan persahabatan di balik permainan Karuta. Karuta sendiri adalah permainan kartu tradisional Jepang yang dibudayakan dan dilegendarisi agar tidak hilang melalui ajang perlombaan rutin dengan puncaknya ke tingkat Nasional se-Jepang. Karuta juga merupakan permainan kecepatan dan kegesitan jari serta ketajaman panca indera juga ingatan yang kuat dalam satu tarikan kartu.

Sebab karuta berisi bait–bait syair puisi yang disusun acak yang harus ditemukan dengan kecepatan jari. Jika kalah (tidak berhasil menebak atau kalah cepat atau melakukan kesalahan) kamu akan menerima kartu dari pihak lawan, begitu juga sebaliknya. Jika menang kamu memberikan kartumu kepada lawan. Jadi siapa yang kartunya tersisa paling sedikit ia lah pemenangnya. Dan jujur, walau udah ngulang-ngulang nonton dua-episode ini film, masih juga belum mengerti mengenai aturan mainnya. 

Chihaya, Arata dan Taichi adalah sahabat masa kecil yang akhirnya berpisah setelah keluarga Arata pindah ke Tokyo. Arata adalah yang mengenalkan permainan karuta kepada Chihaya dan Taichi pertama kali, ini tidak terlepas fakta bahwa Arata adalah cucu Meijin Karuta. Chihaya percaya sejauh apapun mereka berpisah, pada akhirnya karuta akan mempertemukan mereka kembali. Chihaya sangat merindukan dan mencintai dua sahabat lelakinya. Itu jawaban mengapa ia masih terus berlatih dan bermain karuta hingga saat ini, tanpa henti dan tanpa lelah hingga ia SMA.
Arata-Chihaya-Taichi

Saat SMA, Chihaya bertemu kembali dengan Taichi. Taichi memutuskan masuk ke SMA yang sama dengan Chihaya agar bisa menghabiskan masa SMA bersama Chihaya lebih lama. Dengan kata lain, Taichi mencintai Chihaya. Ini rahasia Taichi lho. Ups. Chihaya tidak menyangka ternyata Taichi jauh lebih tampan setelah dewasa. Chihaya juga tidak menyangka kalau Taichi akan memutuskan pindah ke SMA yang sama dengan nya. Padahal Taichi adalah yang terpintar di antara mereka bertiga, jikapun pindah SMA Chihaya yakin Taichi akan masuk ke SMA yang lebih bergengsi.


Saat Taichi dan Chihaya
pertama kali bertemu di sekolah

Mungkin inilah yang disebut dengan “se o hayami”.

Dengan adanya Taichi, Chihaya merasa impiannya akan mudah terwujud yaitu membentuk klub karuta SMA Misuzawa. Tapi sayang, Taichi menolak dengan dalih ia akan masuk klub sepak bola. Chihaya memaksa, hingga akhirnya Taichi tidak punya pilihan. Heleh, Taichi. Taichi tidak pernah memperlihatkan secara langsung kalau ia menyukai Chihaya. Dan Chihaya juga merasa tidak ada yang berbeda dari sikap Taichi terhadapnya, dikarenakan keduanya adalah tipikal manusia yang tidak peka dengan lingkungan. Bahkan Chihaya sama sekali tidak ada feminim-feminimnya sebagai perempuan, Taichi juga demikian. 


Taichi setelah menolak seorang
 gadis yang menyukainya

Namun, keinginan membentuk klub karuta tersebut dibantah atau lebih tepatnya tidak direstui oleh guru yang menangani bagian klub, dalam aturan membentuk klub harusnya minimal memiliki lima-orang anggota yang berpartisipasi. Mereka masih kekurangan anggota. Singkat cerita, usaha menemukan anggota pun terpenuhi, diantaranya; Tsukue-san, Nishida-san, dan Oe-chan. Yaps, berlima.


Klub Karuta disetujui

Berawal dari klub, hingga akhirnya menjadi sahabat yang persahabatannya begitu mengagumkan. Apalagi Oe-san dan Tsukue-san masing sangat asing dengan karuta. Nishida-san adalah salah satu lawan karuta Chihaya dan Taichi ketika masih Sekolah Dasar dulu. Yang menarik dari persahabatan mereka adalah, mereka semua memiliki karakternya masing-masing.

Ada Tsukue-san yang dijuluki “meja rahasia” sebab ia menyimpan banyak buku di mejanya dan tidak pernah beranjak dari mejanya, ia selalu duduk di mejanya untuk belajar dan terus membaca. Uniknya ia ke sekolah bawa tas yang koper berukuran besar yang berisi banyak buku. Haha. Ia juga terkenal pintar tapi culun dan anti sosial.

Nishida-san menjuluki dirinya sebagai putra ajaib Jepang. Ia begitu ramah dan sangat akrab (charming). Sangat bersemangat dan agak lasak. Kebiasaan nya selalu makan roti isi daging, selalu. Oe-san, adalah perempuan unik, anak dari pemilik toko pakaian tradisional Jepang. Ia begitu mencintai budaya warisan Jepang dan memiliki kehidupan yang sangat dekat dengan budaya tradisional Jepang. Mengerti makna tersembunyi di balik setiap bait puisi, senang berteori melalui puisi. Walau agak lebai namun menyenangkan. Oe-san yang paling banyak tahu perihal perasaan Taichi kepada Chihaya. HZK.

Team Karuta SMA Misuzawa

Chihaya adalah gadis pemilik obsesi dan keras kepala. Jika ia sudah terobsesi terhadap sesuatu ia akan terus berusaha hingga ia mendapatkannya. Obsesi Chihaya hanyalah, karuta, karuta, karuta dan Arata. Bahkan saat ini Chihaya terobsesi ingin menjadi Queen Karuta yang itu amat-sangat mustahil bagi dirinya. Apalagi seorang Queen harus bermain karuta menggunakan tangan kiri ditambah lagi jenis karuta yang dimainkan adalah jenis karuta yang berbeda.

Bahkan Queen karuta saat ini bermain karuta sedari kecil tanpa henti dan ia bahkan tidak bersekolah hanya untuk berlatih karuta setiap hari. Ditambah lagi ia adalah pemain tunggal dan belajar karuta sendirian tanpa guru. Ia benar-benar tidak terkalahkan saat ini, kemungkinan Chihaya untuk menang melawannya sangatlah tidak mungkin. Itu yang dicemaskan oleh guru karutanya Chihaya, Taichi dan dan teman-teman karuta Chihaya saat Chihaya memutuskan ingin menjadi Queen Karuta.

Taichi dan guru karuta Chihaya sangat menyangkal dan tidak setuju dengan obsesi ini. Namun apa boleh dikata, jika Chihaya sudah menginginkannya tidak ada yang bisa mencegahnya. Taichi mengerti kalau semua itu hanyalah untuk menarik kembali Arata untuk kembali bersemangat dalam bermain karuta lagi.

Arata si cucu Meijin Karuta

Hal yang menyebalkan adalah, ternyata setelah Wataya Meijin (kakek Arata) wafat, Arata berhenti bermain karuta. Ia seperti kehilangan alasan untuk bermain karuta lagi dan ia seperti sedang menemukan jati diri atau apalah. Sehingga ia memutuskan berhenti bermain karuta selama beberapa tahun ini. 

Mengetahui hal itu langsung dari Arata, membuat Chihaya benar-benar sedih dan kecewa pada Arata. Namun apa mau dikata. Arata telah memutuskan berhenti dan sedang menjalani kehidupannya yang lain tanpa karuta. Ia bekerja paruh waktu saat ini. Chihaya tidak ingin Arata merasa kesepian, setiap harinya Chihaya mengirim voice note teruntuk Arata yang baru dibaca/ diterima oleh Arata setelah handphonenya selesai diperbaiki sebab rusak. Setelah mengetahui Arata berhenti main karuta lah obsesi menjadi Queen Karuta dalam diri Chihaya muncul.

Menjadi Queen artinya Chihaya harus bermain tunggal dan harus latihan lebih ekstra dan diluar kebiasaan. Semenjak itu Chihaya hanya fokus pada dirinya dan tidak terhubung lagi dengan teman-temannya. Saat ini Chihaya benar-benar menyebalkan dan menyebalkan. Membuat Taichi kesal dan cemburu. Sampai pada akhirnya, Taichi yang bertanggung jawab sebagai ketua di klub karuta memutuskan mengeluarkan Chihaya dari klub karuta Misuzawa. 

Sedikit mengenai Queen karuta saat ini. Queen karuta saat ini, adalah seorang gadis yang dekat dengan Arata. Sepertinya Queen menyanjungi Arata dan memiliki perasaan khusus. Apalagi selama ini hanya Arata yang bisa mengalahkan dirinya dalam bermain dan bertanding karuta. Mereka berdua sama-sama pemain tunggal dan tidak bersekolah hanya untuk menghabiskan waktu berlatih karuta.

Dari kedekatannya (Queen) dengan Arata. Queen menyadari kalau selama ini Arata menyukai perempuan lain yang ia tidak tahu siapa. Apalagi itu semakin diperkuat saat ia menemukan ada gantungan handuk limited edition Papa Bear yang tergantung dijemuran rumah Arata. Ia (Queen) histeris saat melihat handuk tersebut. Haish, ternyata benar kalau handuk Papa Bear tersebut begitu eksis di kalangan cewek Jepang. Arata menjelaskan kalau itu handuk seseorang yang ketinggalan di rumah nya dan ia mencucinya. Queen, yang menyadari perihal adanya gadis lain pun berkata, “Handuk ini benar-benar langka, pastikan kau mengembalikan kepada pemiliknya”

Bagian histeris dengan handuk Papa Bear.

Tanpa Chihaya klub tetap ramai, tetap seperti biasanya. Semakin solid dan semakin mengerti arti persahabatan dengan tetap rindu pada kehadiran Chihaya. Di sebalik itu pula, Chihaya semakin sibuk berlatih, berlatih dan berlatih.

Saat itu juga, Taichi juga berambisi menjadi pemain karuta kelas A. Gelar itu dapat diperoleh setelah mengikuti pertandingan yang diadakan yang memang untuk memperoleh gelar tersebut setelah memenangkannya. Taichi juga sibuk mengikuti perlombaan karuta di sana-sini setelah Chihaya tidak lagi bergabung dalam klub. Sebab Taichi bertekad pada Arata, dia mengatakan kalau dia akan menjadi pemain (atlet) karuta kelas A.

Dengan tekad dan berani Chihaya mengunjungi SMA Akademi Hokuo sendirian, SMA Akademi Hokuo terkenal sebagai SMA terbaik dalam karuta. Tujuan Chihaya mengunjungi SMA Hokuo adalah untuk mengetahui bagaimana cara mereka berlatih dan untuk mendapatkan tips.

Sampai akhirnya sang ketua karuta SMA Akademik Hokuo membocorkan rahasia, mungkin ini bisa dibilang cara curang agar menjadi lebih kuat yang tercatat dalam sebuah buku. Sodu-san berpesan untuk Chihaya, “Jangan lupa bahwa kau tidak sendirian untuk memberi tanggung jawab untuk kebanggan Tokyo”. Ohya, Sudo-san adalah ketua klub SMA Akademi Hokuo. Ganteng sih, tapi bengis mengerikan dan kejam. Chihaya hampir dibuat nangis olehnya. Masih hampir. Gara-gara kejadian itu, membuat Taichi kesal pada Sudo-san. Ha~ Taichi. 

Sudo-san dan Chihaya dalam satu pertandingan karuta

Enggak tahu isi dalam buku itu apa, tapi sepertinya bocoran urutan-urutan puisi yang akan dibacakan saat pertandingan karuta. Kecurangan itu didapatkan dari senior-senior Akademi Hokuo, untuk tetap menjadikan citra sekolah mereka sebagai sekolah terkuat dalam karuta. Chihaya terkejut tidak percaya. Sudo-san yang sempat dikalahkan oleh Chihaya dalam pertandingan provinsi akhirnya dengan suka rela menyerahkan buku tersebut teruntuk Chihaya.

Setelah kejadian itu, Chihaya merasa bersalah pada teman-temannya, terutama pada Taichi. Sepulang dari SMA Akademi Hokuo ia langsung menuju rumah Taichi yang kebetulan Taichi tidak di rumah sebab sedang mengikuti lomba untuk mendapatkan gelar pemain karuta kelas A. Saat itu sudah malam dan hari hujan, namun Chihaya tetap menunggu di depan pagar walau ia sudah basah-kuyup sambil menangis.

Sampai akhirnya Taichi yang baru saja tiba merasa ‘bingung’ dan menyapa Chihaya. Tangisan Chihaya pun semakin menjadi-jadi apalagi dengan pedenya Taichi memamerkan piala kemenangannya. Taichi berhasil memenangkan pertandingan dan dengan itu Taichi sah menyandang gelar pemain karuta kelas A. Chihaya seperti biasa langsung memeluk Taichi sambil menangis. Pokoknya ini bagian terlucu nan romantis yang pernah ada.


Ini bagian lucu nan haru

Esoknya, Chihaya kembali mengunjungi klub dan ia pun mendapat sambutan kembali oleh teman-temannya. Ini benar-benar haru. Selama tidak bergabung dalam klub, Chihaya sering mengintip keadaan teman-temannya dari balik jendela secara tidak langsung. Ia tetap merindukan teman-temannya. Dan momen ini benar-benar mengharukan.

Sampai akhirnya Oumi Jinggu pun tiba. Oumi jinggu diadakan di Tokyo. Di momen Oumi Jinggu ini klub karuta Misuzawa, akan bersaing dengan klub terkuat karuta dari sekolah terkuat se-Jepang. Nantinya pemenang terkuat akan mendapatkan gelar sekolah bergengsi karuta. Bayangkan saja yang main dan bersaing adalah anak-anak hebat. Hu. Ngiler liatnya. Mana karuta mainnya menggunakan jari. Aku selalu senang memperhatikan jari orang. Apalagi jarinya menawan dengan kuku yang rapi. Haish, lalala.
Dalam pertandingan di Oumi Jinggu, awalnya pertandingan klub, lalu kemudian bertanding secara individu. Untuk menemukan yang terkuat di antara yang terkuat dalam karuta. Sampai tiba pada tahap pertandingan individu, di sini Chihaya bertanding melawan Queen. Akhirnya Chihaya bisa bertanding bersama Queen, setelah sebelumnya Nishida dibuat K.O oleh Queen.

Hal yang menarik adalah, di sini, di momen ini pula Queen mengetahui kalau yang di depannya saat ini adalah gadis yang Arata maksud selama ini. Queen mengetahuinya dari handuk limited edition Papa Bear waktu itu. Haha. Sebelum bertanding melawan Queen, Arata bertemu dengan Oe-san dan memberikan handuk tersebut ke Chihaya yang tertinggal waktu itu. Memang kalau make barang limited edition itu kelebihannya di sini. Haha.

Arata datang ke acara Oumi Jinggu untuk melihat teman-temannya bertanding. Terutama untuk melihat Chihaya bermain karuta lagi. Sudah lama sekali ia tidak melihat Chihaya bermain karuta. Di momen ini pula Arata bisa bertemu dengan guru karutanya yang dulu. Dan di sini Arata benar-benar menangis melihat kegigihan dan semangat Chihaya yang tidak pernah berubah dalam bermain karuta. Aa~ Chihaya.


Arata yang menyedihkan

Selama pertandingan melawan Queen, Chihaya benar-benar Shughooii! Shugoi ne, Chihaya-chan!!😂 Queen yang awalnya merasa tidak tersaingi pun akhirnya merasa Chihaya menarik, di akhir pertandingan kekuatan bermain karuta Chihaya keluar, ia bisa merebut dan mengambil kartu karuta lebih cepat dari pada Queen dengan cara yang emeijing. Kalian harus melihat bagaimana emeijingnya Chihaya dalam bermain karuta! Queen merasa Chihaya adalah yang kedua yang menarik dalam bertanding karuta dengannya setelah Arata.


Shugoi ne, Chihaya-chan!

Arata datang sebagai penonton pertandingan. Sepertinya ia merasa malu terhadap dirinya dan malu untuk bertemu Chihaya. Arata merasa ‘Arata yang sekarang bukanlah Arata seperti yang dulu Chihaya kenal’. Sampai akhirnya setelah pertandingan selesai, ia meninggalkan area pertandingan dan menemui Queen yang baru saja keluar dari arena perlombaan dengan wajah kusut–kesal. Arata pun bertanya pada Queen, “bagaimana tadi?”. Kyaaa~~


Bertemu setelah usai bertanding
melawan Chihaya

Walaupun Chihaya tidak berhasil menang melawan Queen, tapi Chihaya adalah saingan yang kuat. Di momen akhir perlombaan, teman-teman Chihaya mendukung Taichi untuk menyatakan apa yang harusnya Chihaya tahu selama ini. Tapi, sebelum itu terjadi Chihaya sudah tertidur terlebih dahulu. 

Chihaya selalu demikian, ia selalu tertidur setelah selesai bertanding karuta. Di film dikatakan, dalam sekali pertandingan karuta menghabiskan waktu sedikitnya 1,5 jam. Dan ini benar-benar menguras waktu, stamina, berat badan dan bahkan karuta menyita banyak gula dan otak pemainnya. Ini lah mengapa Chihaya selalu tertidur setelah bertanding. 

Endingnya? Lalala. Endingnya nggak aku ceritakan. Silahkan temukan endingnya dengan harus menyaksikan sendiri filmnya. Dengan berbaik hati akan aku bagikan link nya di sini; Chihayafuru part 1 dan Chihayafuru part 2

Yang bikin kesal adalah, Taichi terlalu baik. Taichi terlalu lamban. Taichi terlalu memikirkan banyak hal. Taichi terlalu takut walau ia sudah berkorban banyak. Semoga bukan Taichi yang tersakiti. Hzk. Taichi sok tangguh dan Taichi benar-benar mempesona. Taichii~ 

Aku suka dengan film ini, suka semuanya, kisahnya dan juga para pemerannya. Demi apapun ini film bagus banget! Bahkan aku tidak pernah bosan menontonnya walau sudah berulang-ulang. Sebegini saja yang bisa aku ceritakan dari film dua–episode tersebut. Sebab jika lebih panjang penjabaran, maka akan membuat semakin bingung mendesain kata dalam kalimat. Ehe.

Bonus gambar:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar