Chihayafuru Live–Action

Chihayafuru merupakan film bergenre romance–comedy. Berkisahkan cerita romantis dan persahabatan di balik permainan Karuta. Karuta sendiri adalah permainan kartu tradisional Jepang yang dibudayakan dan dilegendarisi agar tidak hilang melalui ajang perlombaan rutin dengan puncaknya ke tingkat Nasional se-Jepang. Karuta juga merupakan permainan kecepatan dan kegesitan jari serta ketajaman panca indera juga ingatan yang kuat dalam satu tarikan kartu.

Sebab karuta berisi bait–bait syair puisi yang disusun acak yang harus ditemukan dengan kecepatan jari. Jika kalah (tidak berhasil menebak atau kalah cepat atau melakukan kesalahan) kamu akan menerima kartu dari pihak lawan, begitu juga sebaliknya. Jika menang kamu memberikan kartumu kepada lawan. Jadi siapa yang kartunya tersisa paling sedikit ia lah pemenangnya. Dan jujur, walau udah ngulang-ngulang nonton dua-episode ini film, masih juga belum mengerti mengenai aturan mainnya. 

Chihaya, Arata dan Taichi adalah sahabat masa kecil yang akhirnya berpisah setelah keluarga Arata pindah ke Tokyo. Arata adalah yang mengenalkan permainan karuta kepada Chihaya dan Taichi pertama kali, ini tidak terlepas fakta bahwa Arata adalah cucu Meijin Karuta. Chihaya percaya sejauh apapun mereka berpisah, pada akhirnya karuta akan mempertemukan mereka kembali. Chihaya sangat merindukan dan mencintai dua sahabat lelakinya. Itu jawaban mengapa ia masih terus berlatih dan bermain karuta hingga saat ini, tanpa henti dan tanpa lelah hingga ia SMA.

Ta’lim Muta’allim (Pentingnya Adab Sebelum Ilmu)

Hakikat Ilmu

Dengan ilmu pengetahuan Allah mengangkat derajat nabi Adam as, di atas para malaikat. Sebab itu malaikat diperintah oleh Allah Swt, agar sujud kepada nabi Adam as. Ilmu itu sangat penting karena ia sebagai perantara (sarana) untuk bertakwa. Dengan takwa inilah manusia menerima kedudukan terhormat di sisi Allah dan keuntungan abadi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Muhammad bin Al Hasan bin Abdullah dalam syairnya:

Belajarlah! Sebab ilmu adalah penghias bagi pemiliknya. Jadikan hari-harimu untuk menambah ilmu. Dan berenanglah di lautan ilmu yang paling unggul. Ilmu yang dapat membimbing menuju kebaikan dan takwa, ilmu yang paling lurus untuk dipelajari. Dia-lah ilmu yang menunjukkan kepada jalan yang lurus, yakni jalan petunjuk. Ia laksana benteng yang dapat menyelamatkan manusia dari segala keresahan. Oleh karena itu orang yang ahli ilmu agama dan bersifat wara’ lebih berat bagi setan daripada menggoda seribu orang ahli ibadah tapi bodoh”.