Azab dan Sengsara

"Anggiku Mariamin yang amat kucinta !

Sebelum kakanda menceritakan sebabnya kakanda berkirim surat ini, lebih dahulu kakanda meminta doa kepada Allah, supaya Ia memberi adinda kekuatan akan menahan kabar yang akan kuberikan ini kepada adinda.

Riam, berat yang kupikul, ngeri perasaanku sampai pada waktu menulis surat ini. Hatiku remuk-redam.

Engkau pun tentu demikian. Sebab itu kumpulkanlah tenagamu, pikul lah bebanmu dengan hati yang sabar sebagai aku.

Anggi Riam, kekasihku tiada berkurang akan dikau. Percayalah, engkau tak kulupakan dari dahulu sampai sekarang, ya, sehingga matiku. Aku pun percaya, adinda kasih juga akan kakanda, sebab itu lebih dahulu aku minta ampun, dan keampunan itu harap aku peroleh, sebab Riam kasih kepada kakanda anak yang terbuang di rantau ini.