Setelah lulus sekolah magister, rasanya chapter baru perjalanan perlu diperhatikan lagi. Setelah lulus sekolah magister, diri berhak berada di atas anak tangga yang lebih tinggi dari sebelumnya. Bahwa hidup adalah perjalanan, bukan begitu?
Catatan dua enam, lulus sekolah magister
Tidak ada yang benar-benar pergi dari hati. Setiap kita hanya beranjak dari persinggahan yang lalu menuju persinggahan yang baru. Mengajarkan bahwa hidup sejatinya adalah sebuah perjalanan pada persinggahan-persinggahan yang diizinkan-Nya. Hari ini, setelah melewati badai yang panjang, lega di hati mulai menemukan damainya. Tidak lagi gegabah atas gemuruh-emosional. Menjadi lebih legowo atas segala hal yang terjadi, semisal melepas apa yang dirasa sulit digapai genggaman.
Setelah lulus sekolah magister, rasanya chapter baru perjalanan perlu diperhatikan lagi. Setelah lulus sekolah magister, diri berhak berada di atas anak tangga yang lebih tinggi dari sebelumnya. Bahwa hidup adalah perjalanan, bukan begitu?
Sebagai anak pertama, tentunya terlahir dengan emosi dan egois diri yang pekat: sebab kami anak pertama diberi hak untuk menjadi egois lebih dari siapapun. Tanpa pesaing dan tanpa ada yang berani menghalangi ambisi. Saya menyadari egois ini akan terus tumbuh diri dalam diri dan sulit dihentikan jika tekad-ambisi telah mengikat. Jika sudah yakin, tepis segala ragu. Pilih lah berada bersama telinga-telinga yang akan terus mendukungmu atas apapun yang menjadi keputusanmu sekalipun itu adalah hal gila yang tidak akan dilakukan banyak orang.
Setelah lulus sekolah magister, rasanya chapter baru perjalanan perlu diperhatikan lagi. Setelah lulus sekolah magister, diri berhak berada di atas anak tangga yang lebih tinggi dari sebelumnya. Bahwa hidup adalah perjalanan, bukan begitu?
Langganan:
Postingan (Atom)