Tadi malam, di kapal, sebelum beranjak tidur aku cerita soal alamat Mei pada Pak Tua. Apa kata si bijak itu? Dia hanya melambaikan tangan. ‘’Cinta selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja kebetulan, nasib takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan. Kalau sampai pulang ke Pontianak kau tidak bertemu gadis itu, berarti bukan jodoh. Sederhana bukan?‘’
Aku mendengus, apanya yang sederhana.