Bayangkanlah sebuah kolam luas,
Kolam itu tenang,
saking tenangnya terlihat bak kaca.
Tiba-tiba hujan deras turun..
Bayangkan,
ada berjuta bulir air hujan yang jatuh di atas air kolam, membuat riak..
Jutaan rintik air yang terus-menerus berdatangan, membentuk riak, kecil-kecil memenuhi seluruh permukaan kolam…
Begitulah kehidupan ini,
bagai sebuah kolam raksasa.
Dan manusia bagai air hujan yang berdatangan terus-menerus, membuat riak..
Riak itu adalah gambaran kehidupannya.
Dandelion tidak tumbuh sebagai bunga hias yang biasa berada dalam taman, seperti taman kota yang menunjukan keindahannya kepada setiap orang. Dandelion hidup dan tumbuh di sekeliling ilalang, ilalang yang senantiasa menyembunyikannya dalam rerumputan, tetapi keindahannya tidak tertutupi.
Dandelion tak akan mampu melawan angin yang akan terus berhembus menerbangkannya dan merubahnya menjadi suatu batang yang tegak. Tidak ada yang tau kemana angin akan membawa kelopak Dandelion. Tapi suatu saat Dandelion akan tumbuh kembali, meskipun setiap kali angin akan menggugurkan dan ilalang menyembunyikannya dalam senja.
Dandelion sosok kuat meskipun tampak rapuh, tapi memiliki semangat yang hebat dalam mencari kehidupan baru di luar sana. Mampu terbang tinggi, menjelajah luas menentang angin, sampai akhirnya mendarat di tempat baru kemudian tumbuh menjadi jiwa yang baru. Tujuan hidupnya hanya satu. Setelah dia terbang melintasi jagad raya, meniti kehidupan yang penuh kesulitan, suatu hari nanti, sejauh apapun dia telah pergi, dia akan kembali, dia akan kembali lagi ketempat dimana dia berasal.